Jumat, 27 November 2009

SOAL-SOAL EKONOMI PEMBANGUNAN

SOAL-SOAL EKONOMI PEMBANGUNAN
1. Pembangunan merupakan prosses transformasi yang dalam perjalanan waktu di tandai oleh ?
a. Perubahan Struktural
b. Perubahan Ekonomi
c. Perubahan pembangunan
d. Susunan ekonomi
e. Landasan ekonomi
2. Istilah “ perkembangan” digunakan dalam hubungan dengan usulan mazhab ?
a. Neo-keynes
b. Neo-klasik
c. Mazhab klasik
d. Mazhab analitis
e. Mazhab teoris
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi mazhab klasik?
a. Factor modal
b. Factor keuangan
c. Factor keadaan
d. Factor teknologi
e. Factor prinsip
4. Mazhab klasik melalui proses akumulasi yang menyangkut pembentukan modal secara ?
a. Langsung
b. Kumulatif
c. Sederhana
d. Akumulatif
e. Persuasive
5. Apa yang dimaksud dengan paham ekuilibrium ?
a. Pertumbuhan maksimal
b. Produktifitas tenaga kerja
c. Pertumbuhan optimal
d. Kekuatan-kekuatan ekonomi yang tidak mengubah perimbangan-perinmbangan dalam konstelasi ekonomi
e. Fungsi optimalisasi
6. Factor modal dan fungsi tenaga kerja factor yang bersifat ?
a. Fleksible
b. Maksimum
c. Minimum
d. Tetap
e. Variabel


7. Apakah arti dari kata pembangunan ?
a. Mangembangkan suatu kegiatan
b. Proses kegiatan
c. Evaluasi kegiatan
d. Edukasi kegiatan
e. Aktivitas kegiatan
8. Pembangunan ekonomi mengandung suatau proses perubahan yang ?
a. Tetap
b. Terus menerus
c. Berubah-berubah
d. Kekal
e. Pasti
9. Bagaimana upaya untuk menaikan pendapatan perkapita ?
a. Jangka pendek
b. Tidak tentu
c. Jangka panjang
d. Singkat
e. Tetap
10. Hal yang paling penting dari pembangunan ekonomi yaitu?
a. Unsure masyarakat
b. Unsure keuangan
c. Unsure ekonomi
d. Unsure aktivitas
e. Unsure subjek
11. Kelemahan pembangunan ekonomi secara umum adalah ?
a. Menyinggung maslah distribusi
b. Menyingung maslah aktivitas
c. Tidak menyinggung maslah distribusi pendapatan
d. Tidak menyinggung masalah kegiatan ekonomi
e. Menyinggung maslah proses pembangunan
12. Ekonomi pembangunan dapat dikatagorikan dalam dua golongan yaitu ?
a. Bersifat tetap dan singkat
b. Bersifat pasti dan terus
c. Bersifat klasik dan non klasik
d. Bersifat deskriptif dan analisis
e. Bersifat numeric dan logika
13. Mazhab hitoris di kemukakan oleh ?
a. Adam smith
b. Karl mark
c. Frederick list
d. Thomas
e. Robert

14. Manshab analistis dikemukakan oleh ?
a. David richardo
b. Karl bucher
c. Fredirick list
d. Bruno helderber
e. Ww rostow
15. Ada berapakah teori pertumbuhan dan pembangunan ?
a. 3
b. 5
c. 2
d. 1
e. 4
16. Apa yang dimaksud dengan manshab historis ?
a. Proses perkembangan dan pembangunan
b. Proses pertumbuhan ekonomi berdasarkan empiris atau pengalaman
c. Proses perubahan ekonomi
d. Proses penekanan ekonomi
e. Proses penarikan ekonomi
17. Frederick list adalah seorang penganut paham ?
a. Analistis
b. Solow
c. khushet
d. liesvaire
e. klasik
18. ada berap fase-fase pada teori mashab historis ?
a. 6
b. 5
c. 3
d. 4
e. 2
19. Apa yang dimaksud mansab analistis ?
a. Proses pertumbuhan secara logika dan konsisten
b. Proses pembangunan secara terus menerus
c. Proses perkembangan ekonomi
d. Proses pertumbuhan secara tetap
e. Proses pertumbuhan ekonomi
20. Apa yang dimaksud teori pertumbuhan klasik ?
a. Secara logis
b. Secara singkat
c. System liberal
d. Sistem akumulasi
e. System kegiatan


21. Model pertumbuhan ekonomi yang dikenal dengan neo klasik yaitu ?
a. Empiris
b. Hiistoris
c. Primitive
d. Tenaga kerja
e. Efisiensi
22. Indicator pembangunan sangat berguna untuk ?
a. Perkrmbangan
b. Menganalisis
c. Kritik
d. Mempertinggi
e. Berkembang
23. Apa yang dimaksud GDP ?
a. Dasar perhitungan pendapatan perkapita
b. Dasar perhitungan pendapatan rakyat
c. Dasar perhitungan pendapatan mata uang
d. Dasar perhitungan pendapatan hasil
e. Dasar perhitungan pendapatan tetap
24. Dalam pembangunan ekonomi akan lebih baik jika menggunakan strategi ini kecuali ?
a. Penciptaan kesempatan kerja
b. Renvestasi
c. Pemenuhan kebutuhan
d. Kurangnya prasarana
e. Pengembangan sumber daya manusia
25. Pendapatan nasional dapat dihitung dengan tiga cara kecuali ?
a. Cara pengeluaran
b. Cara produksi
c. Cara pendapatan
d. Cara pengembangan
e. Cara pemasaran
26. Apa yang dimaksud dengan freedom from servitude dalam evolusi pembangunan ?
a. Kebebasan bagi setiap Negara untuk berpikir, berkembangan.
b. Kebebasan dalam semua kegiatan
c. Kebebasan memkai keuangan
d. Kebebasan dalam produksi
e. Kebebasan untuk memenuhi kebutuhan
27. Pentingnya pemberdayaan dalam evolusi pembangunan adalah ?
a. Untuk memenuhi kebutuhan
b. Untuk mengaktualisasikan segala potensi
c. Untuk memproduksi barang
d. Untuk memberikan kualitas
e. Untuk memperkuat ekonomi
28. Apa yang dimaksud dengan strategi ecodeveloment ?
a. Kebijakan ekonomi baru
b. Mprogram ekonomi
c. Perkembangan suatu daerah
d. Mempertinggi pertumbuhan ekonomi
e. Pembangunan yang pesat
29. Nilai-nilai GNP untuk memperoleh indicator ekonomi yangbaik dengan dua cara yaitu ?
a. Singkat dan tetap
b. Mudah dan sulit
c. Koreksi positif dan negative
d. Lansung dan tidak langsung
e. Empiris dan non empiris
30. Apakah yang dimaksud indeks kualitas hidup (IKH) ?
a. Tingkat harapan hidup dan kematian
b. Tingkat kelahiran dan kematian
c. Tingkat kemakmuran dan pendidikan
d. Tingkat ekonomi dan pembangunan
e. Tingkat kesejahteraan dan kesehatan


KUNCI JAWABANNYA ADALAH :

1. A 11. C 21. D
2. C 12. D 22. B
3. A 13. C 23. A
4. B 14. A 24. D
5. D 15. E 25. D
6. E 16. B 26. A
7. A 17. D 27. B
8. B 18. B 28. C
9. C 19. A 29. C
10. A 20. C 30. A

Rabu, 25 November 2009

Ekonomi Pembangunan

EKONOMI PEMBANGUNAN

Konsep pembangunan. Suatu proses naik-turunnya aktivitas ekonomi lebih dari pada sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi. “perkembangan kesejahteraan” suatu Negara, yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu Negara. Tetapi, “kesejahteraan suatu Negara tidak selalu meningkat dalam proporsi yang sama dengan peningkatan pada nilai kadangkala bisa terjadi atas dasar penyusutan actual pada komoditi.

Peranan produksi dan distribusi. Hal ini dianggap sebagai dua unsur utama kesejahteraan.jika keduanya dikombinasikan pada proporsi yang benar, akan dapat meningkatkan kesejahteraan suatu Negara dalam waktu yang singkat.

Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi. Mendefinisikan Problem pembangunan ekonomi sebagai suatu yang menjelaskan perbedaan ( Gross National Product Potensial dan Gross National Product Aktual ).

Proses akumulasi modal. Hal ini merupakan factor paling penting bagi pembangunan ekonomi. Peningkatan kesejahteraan yang mantap dan berkesinambungan tidak mungkin tercapai tanpa penambahan modal secara terus-menerus.

Stagnasi ekonomi. Penawaran buruh dalam jangka pendek sangat tidak elastic. Karena sifat dasar penduduk, kebutuhan tambahan pekerja untuk memenuhi permintaan tertentu, tidak dengan tersedia di pasar, sampai selang waktu enam belas atau delapan belas tahun.
Langkah-langkah untuk meningkatakan pembangunan ekonomi :
1. Pertumbuhan berimbang
2. Menaikan permintaan efektif
Kelemahan-kelemahan teori Malthus :
1. Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal
2. Pandangan negative terhadap akumulasi modal
3. Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi
4. Konsumen tidak produktif, menghambat kemajuan
5. Dasar tabungan berisi satu


Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sampai abad ke 18 kebanyakan masyarakat di berbagai negara masih hidup pada tahap subsitensi dan mata pencarian utamanya adalah dari melakukan kegiatan di sektor pertanian, perikanan, dan berburu.

Beberapa Konsep mengenai Pertumbuhan Ekonomi

Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Oleh sebab itu untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara, ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional riil yang dicapai.
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

Pertumbuhan ekonomi juga mempunyai pengertian lagi, yaitu:
1. Suatu proses bukan satu gambaran ekonomi sesaat, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.
2. Berkaitan dengan kenaikan output per kapita, yaitu sisi output total (GDP) dan sisi jumlah penduduk.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Faktor-faktor yang menentukan kenaikan output perkapita dalam jangka panjang sehingga terjadi proses pertumbuhan. Hal ini telah dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi yang berasal dari berbagai aliran, yaitu:
1. Aliran histories

Aliran historis berkembang di Jerman dan kemunculannya merupakan reaksi terhadap pandangan kaum klasik yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat dengan revolusi industri, sedangkan aliran historis menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dilakukan secara bertahap

Pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat dapat dilihat dari pertumbuhan mata pencahariannya. Tahapan pertumbuhan ekonomi itu meliput i:
1. masa berburu dan mengembara
2. masa berternak dan bertani
3. masa bertani dan kerajinan
4. masa industri dan perdagangan

Pertumbuhan ekonomi masyarakat dari jarak produsen dan konsumennya. Menurutnya tahap pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
1. tahap rumah tangga tertutup
2. tahap rumah tangga kota
3. tahap rumah tangga bangsa
4. tahap rumah tangga dunia

Indikator Ekonomi

Indonesia perlahan naik meskipun masih terdapat fluktuasi. Wajar jika masih terdapat fluktuasi karena kebijakan moneter Indonesia lebih memilih untuk mengendalikan inflasi (inflation targeting). Perlu diperhatikan bahwa penekanan semata-mata untuk mengejar target inflasi terlalu ketat sampai tidak membiarkan penyimpangan dari target inflasi akan menciptakan interest rate yang sering berfluktuasi tinggi.

B. Evolusi dan Pergeseran Makna Pembangunan
Secara tradisional pembangunan memiliki arti peningkatan yang terus menerus pada Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto suatu negara. Untuk daerah, makna pembangunan yang tradisional difokuskan pada peningkatan ­Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu provinsi, kabupaten, atau kota (Kuncoro, 2004).
Namun, muncul kemudian sebuah alternatif definisi pembangunan ekonomi menekankan pada peningkatan income per capita (pendapatan per kapita). Definisi ini menekankan pada kemampuan suatu negara untuk meningkatkan output yang dapat melebihi pertumbuhan penduduk. Definisi pembangunan tradisional sering dikaitkan dengan sebuah strategi mengubah struktur suatu negara atau sering kita kenal dengan industrialisasi. Kontribusi mulai digantikan dengan kontribusi industri. Definisi yang cenderung melihat segi kuantitatif pembangunan ini dipandang perlu menengok indikator-indikator sosial yang ada (Kuncoro, 2004).
Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi memberikan gambaran kemakmuran. Beberapa ekonom modern mulai mengedepankan dethronement of GNP (penurunan tahta pertumbuhan ekonomi), pengentasan garis kemiskinan, pengangguran, distribusi pendapatan yang semakin timpang, dan penurunan tingkat pengangguran yang ada. Teriakan para ekonom ini membawa perubahan dalam paradigma pembangunan menyoroti bahwa pembangunan harus dilihat sebagai suatu proses yang multidimensional (Kuncoro, ­2003). Beberapa ahli menganjurkan bahwa pembangunan suatu daerah haruslah mencakup tiga inti nilai (Kuncoro, 2000; Todaro, 2000):
1. Ketahanan (Sustenance): kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok (pangan, papan, kesehatan, dan proteksi) untuk mempertahankan hidup.
2. Harga diri (Self Esteem): pembangunan haruslah memanusiakan orang. Dalam arti luas pembangunan suatu daerah haruslah meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di daerah itu.
3. Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk berpikir, berkembang, berperilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Selanjutnya, dari evolusi makna pembangunan tersebut mengakibatkan terjadinya pergeseran makna pembangunan. Menurut Kuncoro (2004), pada akhir dasawarsa 1960-an, banyak negara berkembang mulai menyadari bahwa “pertumbuhan ekonomi” (economic growth) tidak identik dengan “pembangunan ekonomi” (economic development). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, setidaknya melampaui negara-negara maju pada tahap awal pembangunan mereka, memang dapat dicapai namun dibarengi dengan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang, dan ketidakseimbangan struktural (Sjahrir, 1986). Ini pula agaknya yang memperkuat keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan syarat yang diperlukan (necessary) tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi proses pembangunan (Esmara, 1986, Meier, 1989 dalam Kuncoro, 2004). Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedang pembangunan berdimensi lebih luas dari sekedar peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Inilah yang menandai dimulainya masa pengkajian ulang tentang arti pembangunan. Myrdal (1968 dalam Kuncoro, 2004), misalnya mengartikan pembangunan sebagai pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial. Ada pula yang menekankan pentingnya pertumbuhan dengan perubahan (growth with change), terutama perubahan nilai-nilai dan kelembagaan. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi tidak lagi memuja GNP sebagai sasaran pembangun­an, namun lebih memusatkan perhatian pada kualitas dari proses pembangunan.
Dalam praktik pembangunan di banyak negara, setidaknya pada tahap awal pembangunan umumnya berfokus pada peningkatan produksi. Meskipun banyak varian pemikiran, pada dasarnya kata kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi. Peranan sumber daya manusia (SDM) dalam strategi semacam ini hanyalah sebagai “instrumen” atau salah satu “faktor produksi” saja. Manusia ditempatkan sebagai posisi instrumen dan bukan merupakan subyek dari pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan produktivitas telah mereduksi manusia sebagai penghambat maksimisasi kepuasan maupun maksimisasi keuntungan.
Konsekuensinya, peningkatan kualitas SDM diarahkan dalam rangka peningkatan produksi. Inilah yang disebut sebagai pengembangan SDM dalam kerangka production centered development ­(Tjokrowinoto, 1996). Bisa dipahami apabila topik pembicaraan dalam perspektif paradigma pembangunan yang semacam itu terbatas pada masalah pendidikan, peningkatan ketrampilan, kesehatan, link and match, dan sebagainya. Kualitas manusia yang meningkat merupakan prasyarat utama dalam proses produksi dan memenuhi tuntutan masyarakat industrial. Alternatif lain dalam strategi pembangunan manusia adalah apa yang disebut sebagai people-centered development atau panting people first (Korten, 1981 dalam Kuncoro, 2004). Artinya, manusia (rakyat) merupakan tujuan utama dari pem­bangunan, dan kehendak serta kapasitas manusia merupakan sumber daya yang paling penting Dimensi pembangunan yang semacam ini jelas lebih luas daripada sekedar membentuk manusia profesional dan trampil sehingga bermanfaat dalam proses produksi. Penempatan manusia sebagai ­subyek pembangunan menekankan pada pentingnya pemberdayaan (empowerment) manusia, yaitu kemampuan manusia untuk mengaktualisasikan segala potensinya.
Sejarah mencatat munculnya paradigma baru dalam pembangunan seperti pertumbuhan dengan distribusi, kebutuhan pokok (basic needs) pembangunan mandiri (self-reliant development), pembangunan berkelanjutan dengan perhatian ­terhadap alam (ecodevelopment), pembangunan yang memperhatikan ketimpangan pendapatan ­menurut etnis (ethnodevelomment) (Kuncoro, 2003). paradigma ini secara ringkas dapat ­dirangkum sebagai berikut:
1. Para proponen strategi “pertumbuhan dengan distribusi”, atau “redistribusi dari per­tumbuhan”, pada hakekatnya menganjurkan agar tidak hanya memusatkan perhatian ­pada pertumbuhan ekonomi (memperbesar “kue” pembangunan) namun juga mempertimbangkan bagaimana distribusi “kue” pembangunan tersebut. lni bisa diwujudkan dengan kombinasi strategi seperti peningkatan kesempatan kerja, investasi modal manusia, perhatian pada petani kecil, sektor informal dan pengusaha ekonomi lemah.
2. Strategi pemenuhan kebutuhan pokok dengan demikian telah mencoba memasukkan semacam “jaminan” agar setiap kelompok sosial yang paling lemah mendapat manfaat dari setiap program pembangunan.
3. Pembangunan “mandiri” telah muncul sebagai kunsep strategis dalam forum internasional sebelum kunsep “Tata Ekonomi Dunia Baru” (NIEO) lahir dan menawarkan anjuran kerja sama yang menarik dibanding menarik diri dari percaturan global.
4. Pentingnya strategi ecodevelopment, yang intinya mengatakan bahwa masyarakat dan ekosistem di suatu daerah harus berkembang bersama-sama menuju produktivitas dan pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi; namun yang paling utama adalah, strategi pembangunan ini harus berkelanjutan baik dari sisi ekologi maupun sosial.
5. Sejauh ini baru Malaysia yang secara terbuka memasukkan konsep ecodevelopment dalam formulasi Kebijaksanaan Ekonomi Baru-nya (NEP). NEP dirancang dan digunakan untuk menjamin agar buah pembangunan dapat dirasakan kepada semua warga negara secara adil, baik ia dari komunitas Cina, India, dan masyarakat pribumi Malaysia (Faaland, Parkinson, & Saniman, 1990 dalam Kuncoro, 2004).




INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER
1. PENDAPATAN PERKAPITA
2. Indikator Kesejahteran Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare)
Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indicator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara :
a. Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sector informal.
b. Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan

INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER

1. Indikator Sosial
Oleh Backerman ; dibedakan 3 kelompok :
1. Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masy. di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
2. Penyesuaian pendapatan masy. dibandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
3. Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yg tdk bersifat moneter (non monetary indicators).
Indikator non moneter yg disederhanakan (modified non-monetary indicators).

2. Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia
Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor : tingkat harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf. Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan indeks pembangunan manusia (Human Development Index = HDI) : (1) Tingkat harapan hidup (2) Tingkat melek huruf masyarakat dan (3) Tingkat pendapata riil perkapita masy. berd. Daya beli masing-masing negara. Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indkes pembangunan manusianya tinggi demikian sebaliknya.

3. Indikator Campuran
BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tk pendidikan, tk melek huruf & tk partisips pendidikan
1. Kesehatan : rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan
2. Perumahan : sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah
3. Angkatan kerja : partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan
4. Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi
5. Ekonomi : tingkat konsumsi perkapita
6. Kriminalitas : jml pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun.
7. Perjalanan wisata : frekuensi perjalanan wisata pertahun
8. Akses di media massa : jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi

Strategi Pertumbuhan

STRATEGI PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
strate­gi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, khususnya dalam masalah ekonomi yang berlandaskan persepsi islam yang telah lama eksis namun belum sepenuhnya disadari dan diimplementasikan. Strategi ini adalah sebuah pendekatan komprehensif yang berhubungan dengan perubahan social dan mempunyai tujuan untuk meningkat­kan taraf kesejahteraan hidup dengan meningkatkan sisi materi dan spiritual secara berimbang. Model pertumbuhan yang ditawarkan dalam tulisan mi, menitikberatkan pada dua sisi persamaan; sektor kehendak manusia (human choice) dan kepuasan dalam hidup (satisfaction in life).

1. STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT)
Menaikkan pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan.
Setiap ekonomi tergantung hambatan dan rangsangan
Hambatan menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan menaikkan pendapatan perkapita
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK Õ FUNGSI DARI PENDAPATAN PERKAPITA
Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun
Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat sulit dan mahal.




Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari pelaksanaan UpayaMinimumKritis
1.Skala disekonomis internal …akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi.
2.Skala disekonomis external…akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan di negara berkembang.

1.Rangsangan
Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat upaya distributif
Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik, kekuatan politik & prestise sosial
Kegiatan dagang , tidak menambah sumber agregat
Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber kewiraswastaan yang langka
Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial nihil / lebih rendah dari privatnya.

Strategi pembangunan seimbang
Strategi pembangunan seimbang bisa diartikan dengan pembangunan berbagai jenis industri secara berbarengan sehingga industri saling menciptakan pasar bagi yang lain. Selain itu, strategi pembangunan seimbang ini dapat juga diartikan sebagai keseimbangan pembangunan di berbagai sektor. Misalnya antara sektor industri dan sektor pertanian, sektor luar negri dan sektor domestik dan antara sektor produktif dan sektor prasarana, singkatnya strategi pembangunan seimbang ini mengharuskan adanya pembangunan yang serentak dan harmonis di berbagai sektor ekonomi sehingga semua faktor tumbuh bersama.



Untuk ini diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi penawaran memberikan tekanan pada pembangunan serentak dari semua sektor yang saling berkaitan dan berfungsi meningkatkan penwaran barang. Ini meliputi pembangunan serentak dan harmonis dari barang setengah jadi, bahan baku, sumber daya energi, pertanian, pengairan, transportasi, dan lain-lain serta semua industri yang memproduksi barang konsumen.
Pembangunan seimbang ini biasanya dilaksanakan dengan maksud yang menjaga agar proses pembangunan tidak menghadapi hambatan-hambatan dalam :
1. Memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumber daya energi (air dan listrik, fasilitas untuk mengangkut hasil produksi ke pasar,
2. Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan akan diproduksikan
Jika kita akan melaksanakan pembangunan seimbang, maka tingkat investasi yang harus dilakukan besarnya jauh melebihi tingkat investasi yang dilakukan pada sebelum usaha pembangunan dilakukan. Oleh karena itu, strategi pembangunan seimbang ini oleh sebagian ekonom disebut pula teori dorongan besar besaran.
Strategi pembangunan tak seimbang
Strategi pembangunan tak seimbang ini dikemukakan oleh Albert O. Hirschman dan Paul Streeten. Menurut mereka, pembangunan tak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan di NSB. Pola pembangunan ini, menurut Hirschman, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :



1. Secara historis pembangunan ekonomi yang terjadi coraknya tidak seimbang
2. Untuk mempertinggi efisien sumber daya – sumber daya yang tersedia, dan
3. Pembanguan tak seimbang akan menimbulkan kemacetan (bottleneck) atau gangguan-gangguan dalam proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya.

> Ada 3 pendekatan :
1.Pemb. yg seimbang antar kedua sektor
2.Pemb. tidak seimbang dimana sektor prasarana lebih ditekankan.
3.Pemb. tidak seimbang dimana sektor produktif lebih ditekankan.
> Kegiatan ekonomi mencapai efisien & optimal, jika :
1.Sumber daya dialokasikan DPA & SOC, pd tingkat produksi maksimum
2.Pd tingkat produksi tertentu, jumlah sumber daya digunakan DPA


PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Suatu proses yg bersinambung & mencakup keputusan­ atau pilihan­ berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan­ tertentu pada masa yang akan datang.

Berdasarkan definisi diatas tdp 4 elemen perencanaan.
1. Merencanakan berarti memilih
2. Perencanaan sbg alat pengalokasian sumber daya
3. Perencanaan merupakan alat utk mencapai tujuan
4. Perencanaan untuk masa depan


DEVELOPMENT PLANNING membagi perencanaan dlm 6 pengertian :
1.Berarti faktor letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop, dll. DI NYSB éPerencanaan kota Perencanaan tata guna Perencanaan fisik)
2.Perencanaan kota & daerah (Urban & Regional Planning)
3.Berarti keputusan penggunaan dana pemerintah di masa datang
4.Berarti ekonomi berencana
Perencanaan kadangkala setiap penentuan sasaran produksi pemerintah
5.Penetapan sasaran perekonomian secara keseluruhan
6.Perencanaan kadangkala untuk menggambarkan sarana pemerintah
Ciri-ciri perencanaan pembangunan ekonomi :
Usaha mencapai perkembangan sosial ekonomi mantap Tercermin pada pertumbuhan ekonomi positif.
Usaha meningkatkan pendapatan
Usaha perubahan struktur ekonomi ; Usaha diversifikasi ekonomi
Usaha perluasan kesempatan kerja
Usaha pemerataan pembangunan
Usaha pembinaan lembaga ekonomi masyaarakat
Usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi
FUNGSI PERENCANAAN :
1. Terdapat pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kepada pencapain tujuan pembangunan
2. Terdapat perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan & risiko masa yang akan datang
3. Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik
4. Dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan
5. Sebagai alat mengukur / standar terhadap pengawasan evaluasi.


Dari sudut pandang ekonomi, perlunya perencanaan adalah :
1. Agar penggunaan sumber pembangunan terbatas dpt efesien & efektif, shg terhindar pemborosan.
2. Agar perkembangan / pertumbuhan ekonomi menjadi mantap
3. Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.

Syarat-syarat keberhasilan perencanaan :
1. Komisi perencanaan ; terorganisir dan ahli.
2. Data statistik
3. Tujuan
4. Penetapan sasaran & prioritas ; secara makro dan sektoral
5. Mobilisasi sumber daya ; luar negeri & dalam negeri (Saving, Laba & Pajak)
6. Kesinambungan perencanaan.
7. Sistim administrasi yang efesien ; kuat, tidak korup (Lewis)
8. Kebijaksanaan pembangunan yg tepat
9. Administrasi yg ekonomis
10. Dasar pendidikan.
11. Teori konsumsi; menurut GALBRAITH (1962)
12. Dukungan masyarakat; rencana nasional

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Usaha-usaha perencanaan ekonomi masa ORDE LAMA :
Tahun. 1947 : PLAN PRODUKSI TIGA TAHUN RI
Tahun. 1948, 1949 & 1950 Bidang-bidang : Pertanian, peternakan, perindustrian & kehutanan
Tahun. 1952 : Usaha perencanaan lebih menyeluruh, tetap SEKTOR PUBLIK



Tahun. 1956 - 1960 : REPELITA
Tahun. 1961 - 1969 : RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTA BERENCANA
Jangka waktu 8 tahun terbagi atas 3 tahun & 5 tahun.
Program STABILISASI & REHABILITASI EKONOMI PEMBANGUNAN sejak ORDE BARU, berpangkal pada NATION BUILDING, meliputi :
1.JANGKA PANJANG : Pendekatan pembangunan utuh dan terpadu (UNIFIED & INTERGRATIF) antar aspek kehidupan masyarakat
2.JANGKA MENENGAH : Pembangunan sektor pertanian dan pengembagnan sektor sosial menuju kesejahteraan & keadilan sosial.
PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMBANGUNAN :
1. Mengurangi jumlah tabungan yg diciptakan anggota masyarakat
2. Corak penanaman modal lebih banyak untuk pendidikan & sarana sosial
3. Pemerataan pendapatan terjadi jurag antara golongan masyarakat
4. Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan
5. Mempercepat kenaikan produksi barang makanan
6. Perkembangan ekspor impor, ekspor impor

Perubahan Struktur Perekonomian Negara

Analisa yang dilakukan oleh Chenery mirip sekali dengan perubahan struktur ekonomi dalam peroses pembangunan yg telah di uraikan pada bagian yang lalu. Tujuan dari analisa yang baru ini terutama adalah juga untuk menunjukan bentuk-bentuk perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi apabila tingkat pembangunan ekonomi menjadi bertambah tinggi.

Secara lengkap faktor-faktor yg di analisa oleh Chenery untuk menunjukan perubahan dalam struktur eknomi dalam peroses pembangunan dan cara-cara yang di gunakan untuk menunjukan corak perubahan. Pertumbuhan ekonomi yang di alami negara-negara yang berkembang ciri-cirinya adalah :

1.Tabungan dan pembentukan modal. Tingkat tabungan dan pembentukan modal di mengalami peningkatan yang cukup besar, yaitu karena dana yang di gunakan untuk pembentukan modal berasal dari tabungan. Dengan demikian makin besar tingkat tabungan biasanya makin besar pula tingkat pembentukan modal.
2.Pendapatan pemerintah. Tingkat pendapatan yang dapat di kumpulkan oleh pemerintah sangat besar di sebabkan oleh kenaikan dalam tingkat penerimaan pemerintah dari perpajakan.
3.Pendidikan. Dalam menggambarkan pengembangan yang di capai dalam bidang pendidikan sepanjang peroses pembangunan di gunakan dua macam indikator, yaitu :


1.Besarnya pengeluaran di nyatakan dalam presentasi dari produk Domestik Bruto untuk pendidikan.
2.Banyaknya anak-anak yang berada di sekolah dasar dan sekolah menengah.

4. Struktur pemerintah Domestik. Untuk enunjukan ciri-ciri perubahan struktur Domestik di gunakan empat macam peroses perubahan, yaitu :

1. Dalam tingkat pembentukan modal.
2. Dalam tingkat konsumsi rumah tangga.
3. Dalam tingkat konsumsi pemerintah.
4. Dalam tingkat konsumsi bahan makanan

5. Struktur produksi. Mengenai corak perubahan struktur produksi dalam peroses pembangunan dalam menyelidiki yang baru ini memperkuat kesimpulan hasil-hasil yang telah di oleh sebelumnya mengenai ciri-ciri perubahan struktur ekonomi dalam peroses pembangunan.

6. Struktur perdagangan. Peranan ekspor dalam kegiatan ekonomi nasional menjadi bertambah penting dan peranan yang bertambah penting ini di sebabkan oleh bertambahnya peranan ekspor barang-barang industri pengolahan dan ekspor jasa-jasa. Sedangkan ekspor bahan mentah menurun peranannya.

7. Penggunaan tenaga kerja. Corok perubahan presentasi tenaga kerja yang di gnakan di berbagai sektor mengalami perubahan. Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju sejak abad yang lalu, yaitu dalam menampung tenaga kerja sektor prtanian menurun peranannya, sektor industri meningkat peranannya dan sektor jasa juga meningkat peranannya

8. Urbanisasi, tingkat kelahiran dan kematian. Ahli-ahli ekonomi telah menyadari bahwa pembangunan ekonomi di ikuti oleh perubahan dalam proporsi penduduk ygang tinggal di daerah urban, dan penurunan dalam tingkat kelahiran dan kematian.

9. Distribusi pendapatan. Dalam proses pembangunan di perhatikan perubahan bagian pendapatan nasional yang di terima oleh 40% dari keseluruhan penduduk tergolong sebagai penerima-penerima pendapatan terendah dan perubahan bagian dari pendapatan nasional yang di terima oleh 20% dari keseluruhan jumlah penduduk yang pendapatannya tergolong sebagai pendapatan yang paling tinggi.

Kamis, 19 November 2009

PELAKU EKONOMI UMKM

PELAKU EKONOMI

UMKM

(Usaha Micro Kecil dan Menengah)

USAHA MAKANAN DAN MINUMAN

BAKSO

Di JAKARTA

Disususn Oleh :

Nama : DIMAS APRIYANA .T

Kelas : 2 DD 04

NPM : 31208479

UNIVERSITAS GUNADARMA

2009

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….i

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...1

1.1 Tujuan Penulisan………………………………………………….1

1.2 Manfaat Penulusan………………………………………………..1

1.3 Metode Pengumpulan Data……………………………………....1

BAB II ASPEK KELEMBAGAAN………………………………………….2

2.1 Latar Belakang Usaha………………………………………….....2

2.2 Jumlah Karyawan…………………………………………………2

2.3 Tanggung Jawab……………………………………………….......2

2.4 Struktur Organisasi……………………………………………......2

BAB III ASPEK USAHA……………………………………………………...3

3.1 Jenis Produksi yang di hasilkan…………………………………..3

3.2 Proses Produksi…………………………………………………….3-4

3.3 Fasilitas Produksi………………………………………………….4

3.4 Cara Distribusi…………………………………………………….4

BAB IV ASPEK KEUANGAN……………………………………………….5

4.1 Lap L/R…………………………………………………………….5

4.2 Arus Kas……………………………………………………………6

BAB V PENUTUP……………………………………………………………..7

5.1 Kesimpulan………………………………………………………...7

5.2 Saran……………………………………………………………….7

5.3 Lampiran…………………………………………………………..7




Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah UASHA MICRO KECIL dan MENENGAH.

Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk masyarakat luas pada umumnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu makalah ini, serta teman-teman kami yang telah mendukung kami dalam mengerjakan makalah ini.

penulis,



i



BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah untuk dapat mengetahui kondisi dan pelaku kegiatan ekonomi yaitu usaha kecil.

1.2 Manfaat Penulisan

Hasil penelitian ini dapat diharapkan memberikan manfaat yaitu, masukan atau gambaran serta informasi bagi para pembaca agar dapat mengetahui kegiatan dalam usaha kecil ini.

1.3 Metode Penulisan

Adapun data yang telah terlampir di dalam makalah ini adalah wawancara dan observasi langsung kepada pelaku ekonnomi kecil tersebut.

BAB II

ASPEK KELEMBAGAAN

2.1 Latar Belakang Usaha

Usaha ini didirikan sejak tahun 2005 nama usahanya adalah Bakso Pak Mantep. Usaha ini hanya menjual Bakso saja.

2.2 Jumlah Karyawan

Usaha ini yang memiliki dua karyawan yang terdiri dari anak pemilik usaha tersebut dan pemiliknya yang ikut terjun langsung dalam proses pembuatan bakso tersebut.

2.3 Tanggung Jawab

Usaha (Bakso Pak Mantep) tanggung jawab sepenuhnya di pegang oleh pemilik usaha bakso tersebut yaitu Pak Manto.

2.4 Struktur Organisasi

Bakso Pak Mantep memiliki struktur organisasi yang dapat di gambarkan sebagai berikut



Penanggung jawab

Pak Manto


Karyawan 2

Dery

Karyawan 1

Deny

BAB III

ASPEK USAHA

3.1 Jenis Produksi Yang Di Hasilkan

Bakso Pak Mantep hannya memproduksi dua jenis Bakso yaitu

1. Bakso Urat

2. Bakso Telur

3.2 Proses Produksi

Bahan-bahan yang di perlukan :

- Bahan untuk bakso

1. Daging Sapi

2. Tepung Sagu

3. Cabai

4. Lada

5. Bawang Putih

6. Garam

- Bahan untuk kuah bakso

1. Tetelan

2. Bawang Putih

3. Bawang Merah

4. Kemiri

5. Lada

6. Buah Pala

7. Kaldu Daging

- Bahan campuran untuk bakso

1. Toge

2. Sawi

3. Soun

4. Bihun

5. Mie Kuning

6. Seledri

7. Bawang Goreng

8. Saus

9. Kecap

10. Sambel

11. Mecin atau Sasa

12. Garam

Bakso Pak Mantep memproduksi bakso di pagi hari . Daging yang telah di giling dan di campurkan dengan bahan-bahan atau bumbu-bumbu lainnya.

Setelah itu adonan bakso yang sudah jadi di cetak bulat-bulat dengan menggunakan tangan tidak menggunankan mesin. Untuk bakso telur, telur yang sudah direbus dilapiskan dengan adonan bakso yang telah jadi. Proses terakhir bakso yang telah di cetak direbus dalam dandang selama 5 menit. Jadilah bakso urat dan bakso telur Pak Mantep.

3.3 Fasilitas Produksi

Usaha bakso ini membutuhkan berbagai macam fasilitas produksi seperti :

1. Dapur yang luas 7. Mangkok

2. Mesin giling 8. Sendok dan Garpu

3. Baskom 9. Irus besar

4. Kompor minyak tanah 10. Kompor Gas

5. Dandang 11. Gas

6. Panci 12. Minyak Tanah

3.4 Cara Distribusi

Cara pendistribusian usaha bakso ini hannya di rumah pemilik bakso tersebut.

BAB IV

ASPEK KEUANGAN

4.1 Laporan Laba / Rugi (L/R)

Penjualan perhari.

- Biaya-biaya yang di perlukan

1. Biaya produksi

- Daging 3 kg@ Rp.60.000 Rp.180.000

- Tepung Sagu 3/4 @ Rp.1.500 Rp. 4.500

- Bumbu-bumbu Rp. 20.000

- Tetelan 2kg@ Rp.15.000 Rp. 30.000

- Gas 1 buah @ Rp.13.000 Rp. 13.000

- Minyak Tanah 2 liter@ Rp.3.000 Rp. 6.000

- Upah tenaga kerja -

+

Rp.253.500 / hari

- Pendapatan 65 mangkok bakso perhari :

65 x Rp.5.000 = Rp.325.000 / hari

- L/R yang di dapat setiap harinya adalah



L / R = Pendapatan – Biaya-biaya




L / R = Rp.325.000 – Rp.253.500 = Rp.71.500 / hari

( jadi keuntungan yang didapat Pak Manto setiap harinya sebesar Rp.71.500)

4.2 Arus Kas

Saldo Kas 1 November 2009

Rp.325.000 x 25 hari = Rp.8.125.000

Arus kas dari kegiatan :

- Kas masuk = Rp.325.000

- Kas keluar = Rp.253.500 -

Arus kas bersih dari penjualan bersih = Rp. 71.500 +

Saldo Kas Akhir = Rp.8.196.500/ bulan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Usaha Bakso ini merupakan suatu usaha yang dapat di jadikan sebagai contoh bagi para penjual makanan lainnya khususnya penjual bakso. Karena dalam peroser pembuatan bakso ini pemilik bakso mempertahankan kualitas bakso tersebut tanpa mengurangi bahan-bahan dari proses produksi bakso tersebut.

5.2 Saran

Untuk pemilik usaha bakso Pak Mantep agar memperluas usaha bakso dan dapat membuka cabang di tempat lain.

5.3 Lampiran